Flash Banner

INVESTASI CUMA RP 10.000,-

Rabu, 01 Oktober 2014

“Sungun Sampah” - Cerita Sampah Part 2

Diambil Susi Mardiyanti
Tanggaal 7 Desember 2013, 08.12
Lokasi TPS DINOYO, jl simpang gajayana
“Sungun Sampah”
Beliau adalah bapak Maad umur 50 tahun, alamat kampung sampah di jalan simpang gajayana, Merjosari Lowokwaru. Seperti yang tampak pada gambar pekerjaan beliau adalah seorang pemulung. Pemulung di tempat pembuangan sampah.  Foto ini diambil dari sisi dalam TPS dinoyo, ketika pak Maad sudah selesai mengumpulkan sampah yang bisa dijual dari TPS ini dan berpamitan pulang.
Tempat pembuangan sampah yang paling dekat dengan rumahnya adalah TPS dinoyo, sehingga setiap hari bisa dengan mudah mencari sampah hanya dengan bermodal kakinya. Penghasilan beliau dari memulung sampah perbulannya sekitar 600-700 ribu, bisa bertambah jika waktu yang digunakan untuk memulung lebih banyak, sehingga benda yang disungun dikepalanya lebih banyak dan berat. Barang yang dicari pak Maad berupa barang botol, aqua gelas plastik-plastik serta kertas, kerdus, Koran yang masih bagus. Semua barang yang didapat pak Maad setiba dirumah akan dipilah dan diklasifikasikan sesuai permintaan pasar sehingga siap dijual.

Dari gambar ini bisa diamati bahwa barang yang berupa sampah yang disungun dikepala bapak Maad adalah uang, penghidupannya. Hidup bergantung pada sampah, apa salahnya? Jika dipandang dari ekologi, bukannya seorang yang menjadi pak Maad akan lebih bermanfaat hidupnya? Pengonsumsi sampah, andai setiap manusia bisa menjadi pengonsumsi sampah dibumi bukan hanya pemroduksi sampah.  Tidak akan ada sungai, kali, got, parit, selokan  yang penuh dengan sampah, sehingga bencana akibat banjir tak akan sampai berhari-hari, minggu bahkan bulan seperti yang terjadi di Jakarta desember 2012 lalu.
Interpretasi tentang gambar ini adalah nilai lebih ada pada sampah, sampah yang biasanya dibuang dibawah, diinjak-injak, diacuhkan, namun pada gambar ini sampah diletakkan diatas kepala. Kepala adalah bagian tubuh paling dihormati sehingga diletakkan paling atas, ketika ada barang atau benda yang diletakkan diatasnya biasanya adalah benda yang dihormati pula seperti mahkota, kopyah,  bando dan sebagainya. Ketika sampah yang biasasanya diletakkan dibawah kemudian tempatnya berubah menjadi diatas kepala, hal itu bisa dijadikan perubahan pandangan tentang sampah yang jijik, kotor, najis dan sebagainyaa itu. 

Harapannya dari foto ini bisa memulai hidup dengan slogan baru yaitu “cinta sampah, bahagianya bumi menyenangkan kita”. Kalau kita simpati dengan sampah, tak akan kita membuangnya ditempat sampah apalagi sembarang tempat, untuk sampah-sampah yang bernilai ekonomis. Memang sampah adalah hal kotor, menjijikan, dan patut disingkirkan, tetapi jika manusia menyia-nyiakan sampah, acuh tak acuh, what ever, sampah akan jadi boomerang bagi manusia. Jadi semoga dengan slogan cinta sampah: manusia bisa peduli dengan sampah, eksesnya bumi senang, manusia untungnya dua kali. Pertama untung karena open (dibaca:telaten) dengan sampah, bisa berupa uang dan yang kedua terciptanya lingkungan yang bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar