Flash Banner

INVESTASI CUMA RP 10.000,-

Senin, 15 Desember 2014

Fat Function

Konstruksi tentang perempuan cantik adalah tinggi, langsing sudah hampir merata dibelahan dunia manapun dengan satu alur melalui media. Begitu banyak alat diciptakan untuk memenuhi keinginan perempuan yang satu ini. Bagaimana tidak, Berbagai media di dunia menyuarakan bentuk perempuan cantik. Dari pengalaman pribadi juga merasakan hal yang demikian, banyak teman yang mengelu dengan bentuk tubuh yang semakin mengembang. Kurus menjadi hal yang istimewa.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dilihat dari keindahan, perempuan cantik adalah perempuan yang kurus dan langsing. Tidak mempunyai lipatan lemak di perut, lengan dan paha. Perempuan langsing memikat para mata laki-laki jika memandang. Namun ternyata bentuk tubuh yang gembrot bukan berarti bentuk yang jelek, meskipun secara keindahan bentuk ini tidak termasuk dalam spesifikasinya. Ada hal lain yang luput dari penilaian kita tentang perempuan cantik. Tubuh yang besar dengan banyak lemak mempunyai fungsi kehangatan yang tidak bisa diberikan oleh para perempuan langsing.

Kita lihat saja contohnya, banyak ibu yang mempunyai bentuk tubuh yang mengembang setelah melahirkan. Bentuk tubuh yang sama sekali dihindari oleh banyak perempuan, meskipun perempuan biasa tidak bisa menghindarinya karena tidak punya modal finansial untuk menjaga bentuk tubuhnya. Tetapi dengan keadaan yang demikian anak akan merasa lebih nyaman dengan ibu yang kelebihan lemak, karena mereka bisa merasa nyaman dan empuk sebagai tempat sandaran. Meskipun saya tidak bisa mewawancarai mereka secara langsung, tapi pernahkan kalian merasakan kita lebih nyaman berpelukan dengan perempuan gemuk daripada perempuan kurus? Itulah yang menjadi pijakan saya.

Mungkin para perempuan gemuk yang tidak pede dengan bentuk tubuhnya perlu membaca pandangan saya ini bahwa gemuk memang tidak indah tetapi dapat memberi kenyamanan, dan ingat bahwa setiap perempuan akan menjadi ibu yang seharusnya bisa memberi tempat yang nyaman untuk anaknya, yaitu dengan bertubuh gemuk.

Saya menulis ini bukan lantaran saya gemuk, tetapi karena simpati dengan perempuan bertubuh gemuk. Saya menulis ini juga bukan lantaran saya ingin bertubuh gemuk tapi saya ingin berbagi kesadaran bahwa bersyukur itu lebih indah daripada mengejar keinginan yang tidak ada habisnya dan juga hanya karena perasaan negatif kita tentang diri kita dimata orang. Dan terakhir yang paling penting adalah kita bisa menikmati hidup dengan tubuh sehat.

Kamis, 23 Oktober 2014

Midah


Novel ringan karya Pramudya Ananta Tur ini menarik untuk melihat fenomena perempuan yang diambil pelajaran secara bijak. Midah lahir dari keluarga yang mapan secara jasmani dan rohani. Awalnya midah adalah anak tunggal, bapaknya seorang haji dan juga pengusaha membuat kebutuhan primer, sekunder dan tersier dengan mudah terpenuhi. Jika dibandingkan pada masa kehidupannya dengan orang lain ia termasuk yang paling beruntung. Kehidupan seperti yang diimpi-impikan orang tentang kesejahteraan dan juga kedamaian dalam menjalani hidup dengan keimanan yang kuat.

Keinginan manusia memang tidak ada batasnya, siapa pun itu dan bagaimanapun beruntungnya  keadaannya, pasti ada hal yang menjadi keluh-kesahnya. Setelah bertahun-tahun berkehidupan damai sejahtera ada keinginan yang terbersit dihati bapak Midah tentang keinginan mempunyai anak lagi, apa lagi dengan kedudukannya sebagai orang yang terpandang untuk pewarisan hartanya. Ketika Midah menginjak remaja, lahirlah adiknya dan itu awal bencana baginya. Sedikit demi sedikit dia tak dihiraukan, sampai pada akhirnya adiknya yang kesekian lahir ia semakin tidak mendapat tempat di hati ibu dan bapaknya. Ia seperti tidak ada. Bermain seharian diluar rumah tidak akan menimbulkan tanya pada bapak dan ibunya. Sampai akhirnya dia menemui kehidupan yang disukainya. Bernyanyi. Ternyata ia mempunyai bakat alami, mempunyai suara penyanyi.

Rabu, 01 Oktober 2014

“Sungun Sampah” - Cerita Sampah Part 2

Diambil Susi Mardiyanti
Tanggaal 7 Desember 2013, 08.12
Lokasi TPS DINOYO, jl simpang gajayana
“Sungun Sampah”
Beliau adalah bapak Maad umur 50 tahun, alamat kampung sampah di jalan simpang gajayana, Merjosari Lowokwaru. Seperti yang tampak pada gambar pekerjaan beliau adalah seorang pemulung. Pemulung di tempat pembuangan sampah.  Foto ini diambil dari sisi dalam TPS dinoyo, ketika pak Maad sudah selesai mengumpulkan sampah yang bisa dijual dari TPS ini dan berpamitan pulang.
Tempat pembuangan sampah yang paling dekat dengan rumahnya adalah TPS dinoyo, sehingga setiap hari bisa dengan mudah mencari sampah hanya dengan bermodal kakinya. Penghasilan beliau dari memulung sampah perbulannya sekitar 600-700 ribu, bisa bertambah jika waktu yang digunakan untuk memulung lebih banyak, sehingga benda yang disungun dikepalanya lebih banyak dan berat. Barang yang dicari pak Maad berupa barang botol, aqua gelas plastik-plastik serta kertas, kerdus, Koran yang masih bagus. Semua barang yang didapat pak Maad setiba dirumah akan dipilah dan diklasifikasikan sesuai permintaan pasar sehingga siap dijual.

Kamis, 17 Juli 2014

Cerita Tentang Karman: REVIEW BUKU 'KUBAH'



Tepat disampul depan bagian bawah ada ungkapan gus Dur, ini adalah karya tentang gagasan besar rekonsiliasi peristiwa G30S 1965/PKI. Pada sampul bagian belakang buku ini juga sudah tertera synopsis singkat tentang bagaimana alur cerita yang akan disajikan oleh Ahmad Tohari, dari inti tulisan tersebut dapat menggugah pembaca untuk segera menamatkan buku ini karena penasaran bagaimana cerita selengkapnya.

Ahmad Tohari membuat alur yang indah sehingga pembaca tidak bosan, alur yang maju mundur membuat pembaca tidak bisa membaca dengan melompat-lompat, namun harus urut sehingga makna yang didapatkan bisa secara utuh. Penggambaran karakter yang cukup jelas sehingga pembaca bisa secara mandiri untuk membuat penggambaran yang jelas. Ahmad Tohari mengaplikasikan teori-teori tentang komunis kedalam bentuk yang sederhana sehingga pembaca tak perlu berulang-ulang membaca untuk memahaminya. Namun yang masih saya pertanyakan apakah memang semua ajaran komunis itu salah, mengapa yang banyak diceritakan tentang komunis di negeri ini sarat dengan hal yang buruk. Saya masih penasaran tentang hal yang berkaitan dengan komunis dibalik semua label keburukan itu.

Karman sebelum bertemu dengan Marni pernah cinta mati dengan Rifah, Syarifah ibu Jabir, anak dari Haji Bakir. Setelah Rifah menikah dengan yang lain, Karman masih terngiang dan untuk beberapa tahun ia belum bisa melupakannya sampai akhirnya bertemu dengan Marni yang bisa menaklukan hatinya. Namun sayangnya saya tidak mendapatkan penggambaran yang utuh tentang bagaimana Marni bisa memikat hati Karman yang dalam perjalanan cintanya karman seolah lupa dengan masa lalunya dengan Rifah.

Karman disini digambarkan sebagai korban yang mulanya tidak tau apa-apa, namun dari awal Karman yang sudah menjadi target kader partai secara berkelanjutan oleh orang partai untuk menanamkan ajaran partai secara tersirat kepada Karman atas awal mula penanaman jasa kepada Karman terhadap orang partai. Dalam jangka waktu dua tahun karman berubah pandangan berpikirnya dari awal yang taat pada agama secara terang-terangan membenarkan ajaran partainya yang menganggap agama adalah candu bagi orang yang tertindas agar tidak melakukan resistensi terhadap orang yang berada diatasnya yang berlaku semena-mena.

Terlepas dari semua itu novel ini mengingatkan lagi bagaimana salah satu sejarah bangsa ini tentang perjalanan setelah kemerdekaan, makar berdarah yang membuat ada pembeda yang benar dan salah, yang dibenarkan dan disalahkan, yang untuk menebus kesalahan itu adalah dengan kematian dan juga pengasingan.