Oleh Susi M.
Musim bagaikan maut tak bisa ditebak kehadirannya. Cukup alay sih, tapi tak apa memang begitu
adanya. Dalam setahun berapa hari panas, berapa kali hujan? Bapak-bapak yang
mengurus iklim dan cuaca pun belum tentu bisa memprediksikan secara tegas hari
ini panas sampai jam berapa, kapan terjadinya hujan, seberapa lebat dan berapa
lamanya.
Untungnya Indonesia dikasih 2 musim. Hanya memikirkan kalau
tidak panas pasti hujan. Kalau ada 4 empat musim tapi rancu bagaimana ya? Dulu saat
masih sekolah SD-SMP waktunya kemarau dan musim hujan ada jadwalnya: 6 bulan
musim kemarau dan 6 bulan sisanya musim hujan, namun sekarang berubah sekali. Banyak
faktor-faktor eksternal yang disinyalir sebagai penyebabnya, salah satunya
adalah global warming. Percaya tak percaya, memang banyak yang membenarkannya,
tapi maaf secara ilustrasi saya tak bisa menjelaskannya.
Diantara 2 musim itu satu sama lain ada yang diuntungkan dan
dirugikan. Saya akan mencoba mengklasifikasikan lebih banyak mana antara
keuntungan musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau, aktivitas lancar,
tidak ada alasan telat karena hujan. Bagi para anak kos, ibu-ibu rumah tangga
tidak khawatir akan cuciannya, ditinggal lama pun tak akan jadi masalah. Musim kemarau
yang normal membuat petani tersenyum, tidak ada gangguan irigasi dan juga tidak
ada khawatir atas banjirnya lahan. Musim kemarau cocok untuk liburan, ke pantai,
ke gunung, bermain layang-layang. Musim kemarau aman selagi tidak
berkepanjangan. :)
Musim kemarau juga menyusahkan, hawa panas adalah eluhan
semua orang. Kota Malang yang terkenal dingin dari zaman dulu, sekarang sama
saja dengan kota-kota lain yang berhawa panas jika siang hari dengan matahari yang kelopak matanya lebar melihat
alam dibawahnya. Dari hawa panas musim kemarau tukang penjual es bisa mendapat
berkah. Namun musim kemarau untuk sebagian tempat bisa menjadi momok karena ketakutan akan ketersediaan
air, meskipun di Malang yang daerah pegunungan tidak menjamin, seperti kosan
yang ada di daerah Sumbersari yang memang daerah padat penduduk, teman saya
sering mengeluh kehabisan air sehingga harus berhemat dan berkorban untuk tidak
mandi.
Musim hujan jika dirasa memang lebih sedikit jumlah harinya
dari pada jumlah hari dimusim kemarau. Memang belum tentu benar, mungkin dari
teman-teman ada yang pernah menghitung dalam setahun ada berapa hari dimusim
kemarau dan sebaliknya? Bisa di share
di komentar ya … Musim hujan lebih ditakuti? Bisa, karena musim hujan identic dengan cuaca ekstrem: petir,
hujan lebat, putting beliung, tornado, halilintar. Dan yang disebabkan pun
tidak gemeng-gemeng seperti rumah
bocor, banjir, tanah longsor, kemacetan.
Ada rasa senang tersendiri ketika musim hujan tiba setelah
lamanya musim kemarau, namun ketika sudah mulai bergejolak dengan intensitas
yang lama kehadirannya tidak diharapkan lagi. Kembali lagi ketika musim kemarau
bagi para anak kos, ibu-ibu rumah tangga tidak khawatir akan cuciannya, akan
berbeda ketika musim hujan. Pagi panas siang hujan, pagi hujan siang sudah
panas, sore cerah malam hujan dan seterusnya. Hampir tidak bisa ditebak,
sehingga keadaan ini adalah tantangan bagi mereka, karena melatih kewaspadaan. Pernah
pengalaman saya pada saat kuliah full dari pagi sampai sore, harus merelakan
cucian yang seharusnya sudah kering dibilas lagi oleh air hujan. Namun ketika
ada teman yang stay di kos saya
merasa sedikit beruntung, cucian saya bisa diberdayakan.
Jadi pada saat musim hujan memang harus ada jadwal untuk
full mengurusi cucian, karena tidak bisa ditinggal, dan juga harus berprediksi
bahwa hari ini baik untuk mencuci atau tidak, sehingga yang dilakukan tidak
sia-sia. Pada saat musim hujan seperti ini ada pedagang yang diuntungkan:
pedagang payung/jas hujan dan jasa laundry. Mereka akan banjir orderan karena
keadaan ini. Payung yang akan diserbu oleh pengguna trotoar dan jasa laundry
yang diserbu oleh orang-orang yang malas mencuci pakaian karena ketidak
efisienan musim hujan. Musim hujan yang paling saya sukai adalah hawa sejuk
oleh gerimis hujan dan juga hawa riyem-riyem/mendung
sehingga aktivitas diluar rumah menjadi semangat.
Satu lagi hal yang dikhawatirkan saat musim hujan, yaitu
kelebihan air. Pengalaman saya, ketika musim hujan kos pernah kebanjiran karena
air masuk melalui pintu, karena hujan yang disertai angin. Kebanjiran yang
paling parah karena masuk dan merembes ke kasur lantai, alhasil tidur malam
dengan suasana pengungsian karena kasur harus dilapisi kresek untuk mencegah
air merembes ke badan, sehingga paginya harus segera berberes ria untuk
menjemur dan mencuci sprei. Memang pada saat musim hujan yang harus
ditingkatkan adalah kewaspadaan. Karen kita tak tahu apa yang akan terjadi.
Penjelasan-penjelasan singkat diatas ternyata bisa menyimpulkan
bahwa musim kemarau adalah keadaan yang lebih banyak menguntungkan banyak
pihak, namun dalam taraf musim kemarau yang normal. Sedangkan musim hujan bisa sangat menyusahkan
ketika intensitasnya sudah sangat tinggi, namun pada saat musim hujan seseorang
bisa melatih kewaspadaan bermain dengan menebak pola hujan.
bagus....jngan lupa silaturahmi yaaa
BalasHapusblog: separuh curhat
BalasHapus