Flash Banner

INVESTASI CUMA RP 10.000,-

Sabtu, 21 Desember 2013

Tidak ada Sabtu-MInggu (cerita “Sampah” part 1)


oleh Susi M.

Dia adalah bapak Giono (55tahun) kepala TPS Dinoyo yang berada di jalan simpang gajayana. Sehari-hari pekerjaan beliau adalah pergi ke TPS ini untuk mengawasi, mengatur dan bekerja merapikan sampah serta juga mengayomi orang-orang yang juga bekerja disana. Sebelum bercerita panjang lebar saya akan sedikit menjelaskan biografi beliau. Beliau ini ini adalah seorang PNS setelah bekerja hampir 30 tahun dengan sampah, diangkat menjadi PNS pada tahun 2002 dengan ijazah SMPnya, beliau mempunyai 1 anak dengan istri pertamanya dan 2 anak dengan istri keduanya, namun bapak ini tidak berpoligami. Ia bertempat tinggal di Kebon Agung, malang. 

Tak ada hari sabtu-minggu untuk bapak yang setiap hari berkutat dengan sampah ini, dengan kata lain tidak ada hari libur untuk pekerjaannya. Bukan hanya beliau sih, semua yang bekerja mencari sampah tidak ada hari liburnya: setiap hari mencari sampah. Tidak bisa dibayangkan ketika para pekerja pencari sampah ini ingin mengajukan libur sabtu-minggu, atau minggu saja, sudah berapa banyak sampah yang tak terurus. Bisakah kita manusia libur untuk tidak memproduksi sampah?

Minggu, 15 Desember 2013

EKONOMI POLITIK (tidak lebih dari sedikit)


Oleh: Susi M.

Sumber Gambar: http://ammank23.blogspot.com/2013/02/ekonomi-politik.html

Ekonomi yang berbau politik telah dijelaskan oleh beberapa tokoh diantaranya Godelier, yang menggunakan pendekatan marx struktural. Di dalam ekonomi politik dipahami bahwa ekonomi bekerja dengan unsur dominan dan subordinan. Dan yang disoroti adalah mode produksi yang membentuk relasi produksi, dengan hal ini akan jelas bahwa dalam kehidupan masyarakat ada kelas yang membedakan, contohnya di desa ada orang/kelompok yang mempunyai sarana produksi yang pastinya mereka tidak bekerja sendiri, dengan kepunyaan mereka itu, mereka memanfaatkannya dengan mencari pekerja atau menyewakannya.

Ekonomi secara antroplogi yang menggunakan pendekatan ini berusaha mengungkapkan bahwa di setiap lini kehidupan mengandung ekonomi politik, tidak hanya terjadi di masyarakat industri namun di pedesaan terpencil pun terjadi praktik seperti ini. Hubungan yang dihasilkan bukan hubungan moral yang dijelaskan oleh james scott yang ada adalah hubungan eksploitasi, kegiatan orang yeng mendominasi orang yang didominasi. Contoh sederhana, suami istri, istri akan digunakan si suami untuk membantu mode produksi dalam rumah tangganya misalnya mereka mempunyai ladang, secara tidak langsung si istri akan bekerja untuk merawat ladangnya.

Sapi Suci: Rantai Kehidupan di India



Oleh Susi M. dari tugas antro Ekonomi
Sumber gambar : http://kontaktuhan.org/news/news193/aw_43.htm

Sapi suci di India. Apakah faktor yang melatar belakangi hal tersebut hanya dari larangan agama hindu? Ternyata tidak dibalik alasan yang tidak masuk akal tersebut terdapat serangkaian alasan yang sangat kuat mengapa suci tabu dan sampai disucikan oleh orang India. Hal yang menarik ketika dapat diungkapkan oleh Marvin Harris tentang budaya India ini.

 Sejarah mengungkap bahwa sebelum sapi menjadi barang yang suci, sapi termasuk bahan konsumsi yaitu sekitar tahun 1000 sebelum masehi. Mengapa pemikiran tersebut bisa mengalami tranformasi, karena pada saat itu penduduk India sangat banyak sehingga roda kehidupan mereka terhambat jika sapi dikonsumsi, karena pada masa itu sapi adalah alat pertanian yang sangat vital. Pada suatu ketika keputusan ini dikodifikasikan oleh seorang imam Hindu yang mengatasnamakan sebagai larangan agama. Berlakulah aturan tersebut sampai abad-abad kemudian.